Angka Pencaker di Kabupaten Serang Tinggi

Para pencari kerja sedang menunggu proses pembuatan kartu kuning atau AK1 di Dinas Ketenagakerjaan & Transmigrasi Kabupaten Serang, Rabu (3/5). (HNI)

SERANG – Kurangnya informasi mengenai info lowongan pekerjaan menyebabkan angka pencari kerja (Pencaker) di Kabupaten Serang masih terbilang tinggi. Hal ini menyebabkan para Pencaker kesulitan untuk mencari lowongan pekerjaan.

“Kesulitannya adalah perusahaan tidak menginformasikan adanya lowongan pekerjaan kepada dinas. Harusnya pihak perusahaan yang tidak bekerjasama  juga wajib menginformasikan lowongan pekerjaan,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja, Diana Utami, Rabu (3/5).

Informasi yang diperoleh dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang menyebutkan bahwa, tercatat sepanjang tahun 2016 lalu terdapat sekitar 27.000. Sedangkan, terhitung tahun 2017 bulan Januari sebanyak 2.134, Februari 760, Maret 1230 pencaker di Kabupaten Serang.

“Yang terdata disini adalah data pencari kerja berdasarkan orang yang membuat kartu kuning atau AK1 untuk salah satu syarat mencari kerja. Kadang-kadang persoalannya juga Pencaker tidak mau ditempatkan di luar Kabupaten Serang,” tambah Diana.

Disnakertrans Kabupaten Serang terus melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di wilayah Kabupaten Serang maupun kota lainnya agar dapat memberikan informasi lowongan pekerjaan. Pihaknya juga mengaku, mengadakan jobfair serta pelatihan kewirausaahan untuk meminimalisir angka Pencaker yang tinggi.

“Disnakertrans fasilitasi dengan jobfair artinya bertemunya perusahaan dengan pencari kerja. Kita ada yang namanya pelatihan kewirausahaan, misal service handphone, service motor bengkel, bantuan alat, menjahit, itu yang kita kelola disini kan itu membangun perekonomian,” ungkapnya.

Pencaker asal Padarincang, Kabupaten Serang, Misja, mengungkapkan lamanya waktu pemanggilan atas lamaran oleh perusahaan membuat dirinya sulit mendapatkan pekerjaan.  “Lama balasannya, informasi tentang lowongan kerja juga sulit karena hidup di kampung. Harapannya info lowongan kerja disosialisasikan ke tingkat desa/RT jadi walaupun di desa terpencil bisa tahu mengenai informasi lowongan pekerjaan,” ungkap Misja, Rabu (3/5).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fadlullah: Ketua Marbot Masjid Untirta

Hari Buku Sedunia, Toko Buku di Serang Sepi Pengunjung

Hey Senja Nama Penanya